Industri Keuangan Desentralisasi telah mengalami gelombang yang mendebarkan dalam 53 jam terakhir, dengan dForce sebagai pusatnya.
Untungnya, metode yang digunakan oleh penyerang kali ini tidak terlalu canggih. Pada hari kedua setelah dana dicuri, yaitu tanggal 20, tim keamanan berhasil menggambar potret hacker yang relatif akurat dengan menganalisis jejak yang ditinggalkan penyerang sebelum dan sesudah aksi. Setelah itu, mereka mulai melakukan perbandingan informasi dengan berbagai sumber di dalam dan luar negeri, memperoleh petunjuk yang signifikan, dan secara bertahap mempersempit jarak dengan hacker. Pada hari ketiga, yaitu tanggal 21, di bawah tekanan dari berbagai pihak, penyerang secara sukarela menghubungi tim dForce dan mulai mengembalikan sebagian aset yang dicuri. Setelah komunikasi lebih lanjut, akhirnya semua aset yang dicuri berhasil dipulihkan.
Meskipun insiden dForce akhirnya tidak menimbulkan bahaya, pengalaman ini jelas memberi peringatan bagi seluruh industri Keuangan Desentralisasi. Setelah merayakan dengan singkat, para pelaku industri seharusnya memanfaatkan kesempatan ini untuk mengadakan diskusi dan refleksi mendalam tentang perkembangan masa depan Keuangan Desentralisasi.
Kisah Menegangkan 53 Jam di Industri Keuangan Desentralisasi
Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pembaca yang tidak akrab dengan peristiwa ini, kita perlu meninjau kembali seluruh proses serangan hacker ini.
Pada tanggal 18 dan 19 April, dua insiden serangan terhadap kontrak pintar terjadi berturut-turut di bidang DeFi, dengan total kerugian mencapai 25,46 juta dolar. Serangan pertama terjadi di suatu platform DEX, meskipun jumlah yang dicuri adalah 217 ribu dolar, relatif kecil, sehingga tidak menarik perhatian yang luas. Namun, hanya 24 jam kemudian, platform Lendf.Me mengalami serangan dengan metode serupa, dengan skala serangan yang jauh lebih besar, jumlah yang dicuri mencapai 25,24 juta dolar, hampir menguras kolam dana platform, hanya tersisa 6 dolar.
Momen paling dramatis dalam insiden ini adalah, banyak korban yang meminta hacker untuk mengembalikan dana yang dicuri dengan cara meninggalkan pesan melalui blockchain.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
UnluckyValidator
· 08-13 15:50
Blockchain masih ada hukum raja!
Lihat AsliBalas0
GasFeeCrier
· 08-13 15:45
Pemain pemula Hacker masih berani menyerang dForce...
dForce mengalami serangan Hacker senilai 25 juta dolar AS, tinjauan proses pemulihan penuh dalam 53 jam.
Industri Keuangan Desentralisasi telah mengalami gelombang yang mendebarkan dalam 53 jam terakhir, dengan dForce sebagai pusatnya.
Untungnya, metode yang digunakan oleh penyerang kali ini tidak terlalu canggih. Pada hari kedua setelah dana dicuri, yaitu tanggal 20, tim keamanan berhasil menggambar potret hacker yang relatif akurat dengan menganalisis jejak yang ditinggalkan penyerang sebelum dan sesudah aksi. Setelah itu, mereka mulai melakukan perbandingan informasi dengan berbagai sumber di dalam dan luar negeri, memperoleh petunjuk yang signifikan, dan secara bertahap mempersempit jarak dengan hacker. Pada hari ketiga, yaitu tanggal 21, di bawah tekanan dari berbagai pihak, penyerang secara sukarela menghubungi tim dForce dan mulai mengembalikan sebagian aset yang dicuri. Setelah komunikasi lebih lanjut, akhirnya semua aset yang dicuri berhasil dipulihkan.
Meskipun insiden dForce akhirnya tidak menimbulkan bahaya, pengalaman ini jelas memberi peringatan bagi seluruh industri Keuangan Desentralisasi. Setelah merayakan dengan singkat, para pelaku industri seharusnya memanfaatkan kesempatan ini untuk mengadakan diskusi dan refleksi mendalam tentang perkembangan masa depan Keuangan Desentralisasi.
Kisah Menegangkan 53 Jam di Industri Keuangan Desentralisasi
Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pembaca yang tidak akrab dengan peristiwa ini, kita perlu meninjau kembali seluruh proses serangan hacker ini.
Pada tanggal 18 dan 19 April, dua insiden serangan terhadap kontrak pintar terjadi berturut-turut di bidang DeFi, dengan total kerugian mencapai 25,46 juta dolar. Serangan pertama terjadi di suatu platform DEX, meskipun jumlah yang dicuri adalah 217 ribu dolar, relatif kecil, sehingga tidak menarik perhatian yang luas. Namun, hanya 24 jam kemudian, platform Lendf.Me mengalami serangan dengan metode serupa, dengan skala serangan yang jauh lebih besar, jumlah yang dicuri mencapai 25,24 juta dolar, hampir menguras kolam dana platform, hanya tersisa 6 dolar.
Momen paling dramatis dalam insiden ini adalah, banyak korban yang meminta hacker untuk mengembalikan dana yang dicuri dengan cara meninggalkan pesan melalui blockchain.