Belakangan ini, stablecoin telah memicu diskusi luas di bidang aset kripto. Beberapa analisis berpendapat bahwa pentingnya stablecoin bagi Ethereum setara dengan peran ChatGPT dalam bidang kecerdasan buatan. RUU Genius dan RUU Clear yang sedang dipertimbangkan di Amerika Serikat mungkin akan membangun kerangka regulasi federal yang komprehensif untuk stablecoin, yang bisa menjadi faktor kunci dalam mendorong perkembangan stablecoin.
Inovasi stablecoin tidak hanya terletak pada karakternya sebagai Aset Kripto digital, tetapi yang lebih penting adalah revolusionernya sebagai mata uang jaringan. Berbeda dengan akun bank tradisional, stablecoin dapat ada secara bersamaan di ribuan komputer, yang membuatnya tidak terkontrol oleh satu entitas dan dapat diprogram melalui logika yang kompleks. "Fisika ekonomi" baru ini membuka cara baru untuk aliran nilai global. Perlu dicatat bahwa lembaga keuangan utama, termasuk JPMorgan, PayPal, dan Bank of New York Mellon, telah mulai mengintegrasikan mekanisme ini.
Namun, perkembangan stablecoin juga menghadapi tantangan besar, di mana yang paling menonjol adalah fragmentasi ekosistem blockchain. Fragmentasi ini terutama menyebabkan dua masalah: pertama, banyak versi stablecoin yang tidak kompatibel yang dibuat oleh jembatan pihak ketiga, menyebabkan kebingungan pengguna, merusak likuiditas, dan risiko keamanan; kedua, penerbit stablecoin seperti Circle dan PayPal perlu mengelola solusi jembatan yang disesuaikan dan kolam likuiditas yang padat modal untuk setiap blockchain baru yang didukung, yang menambah beban operasional yang besar.
Meskipun menghadapi tantangan ini, stablecoin masih dianggap sebagai bidang inovasi keuangan yang penting. Dengan perbaikan bertahap dari kerangka regulasi dan kemajuan teknologi yang terus menerus, stablecoin diharapkan dapat memainkan peran yang lebih penting dalam sistem keuangan di masa depan. Namun, mengatasi masalah fragmentasi blockchain dan meningkatkan interoperabilitas lintas rantai akan menjadi kunci untuk perkembangan lebih lanjut stablecoin.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Belakangan ini, stablecoin telah memicu diskusi luas di bidang aset kripto. Beberapa analisis berpendapat bahwa pentingnya stablecoin bagi Ethereum setara dengan peran ChatGPT dalam bidang kecerdasan buatan. RUU Genius dan RUU Clear yang sedang dipertimbangkan di Amerika Serikat mungkin akan membangun kerangka regulasi federal yang komprehensif untuk stablecoin, yang bisa menjadi faktor kunci dalam mendorong perkembangan stablecoin.
Inovasi stablecoin tidak hanya terletak pada karakternya sebagai Aset Kripto digital, tetapi yang lebih penting adalah revolusionernya sebagai mata uang jaringan. Berbeda dengan akun bank tradisional, stablecoin dapat ada secara bersamaan di ribuan komputer, yang membuatnya tidak terkontrol oleh satu entitas dan dapat diprogram melalui logika yang kompleks. "Fisika ekonomi" baru ini membuka cara baru untuk aliran nilai global. Perlu dicatat bahwa lembaga keuangan utama, termasuk JPMorgan, PayPal, dan Bank of New York Mellon, telah mulai mengintegrasikan mekanisme ini.
Namun, perkembangan stablecoin juga menghadapi tantangan besar, di mana yang paling menonjol adalah fragmentasi ekosistem blockchain. Fragmentasi ini terutama menyebabkan dua masalah: pertama, banyak versi stablecoin yang tidak kompatibel yang dibuat oleh jembatan pihak ketiga, menyebabkan kebingungan pengguna, merusak likuiditas, dan risiko keamanan; kedua, penerbit stablecoin seperti Circle dan PayPal perlu mengelola solusi jembatan yang disesuaikan dan kolam likuiditas yang padat modal untuk setiap blockchain baru yang didukung, yang menambah beban operasional yang besar.
Meskipun menghadapi tantangan ini, stablecoin masih dianggap sebagai bidang inovasi keuangan yang penting. Dengan perbaikan bertahap dari kerangka regulasi dan kemajuan teknologi yang terus menerus, stablecoin diharapkan dapat memainkan peran yang lebih penting dalam sistem keuangan di masa depan. Namun, mengatasi masalah fragmentasi blockchain dan meningkatkan interoperabilitas lintas rantai akan menjadi kunci untuk perkembangan lebih lanjut stablecoin.