Data benchmark revisi tahunan untuk pekerjaan non-pertanian bulan September yang akan dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menarik perhatian luas di pasar. Beberapa lembaga keuangan memperkirakan bahwa revisi ini dapat menyebabkan data pekerjaan diturunkan secara signifikan, dengan penurunan yang mungkin mencapai antara 550.000 hingga 800.000 posisi. Potensi "pemeriksaan pekerjaan" ini tidak hanya dapat mengguncang kepercayaan pasar terhadap pasar tenaga kerja AS, tetapi juga dapat memiliki dampak mendalam pada kebijakan moneter Federal Reserve.
Para ahli menganalisis bahwa alasan utama mengapa data mungkin mengalami revisi besar-besaran adalah karena ada cacat dalam 'model kelahiran-kematian' yang telah lama digunakan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS). Model ini digunakan untuk memperkirakan jumlah pekerjaan yang diciptakan oleh perusahaan baru, tetapi karena tidak bergantung pada pendaftaran perusahaan atau data pajak yang sebenarnya, melainkan berbasis pada model prediktif, maka mudah untuk secara sistematis melebih-lebihkan pertumbuhan pekerjaan.
Sebagai perbandingan, metode statistik seperti Survei Pekerjaan dan Upah Kuartalan (QCEW) dan Dinamika Pekerjaan Perusahaan (BDM) yang didasarkan pada catatan pembayaran asuransi pengangguran yang sebenarnya oleh perusahaan dianggap lebih dapat diandalkan, dan dipandang sebagai 'standar emas' untuk data pekerjaan. Penelitian Goldman Sachs yang menggabungkan data BED dan informasi dinamika perusahaan berkualitas tinggi menemukan bahwa model BLS kemungkinan akan melebih-lebihkan pertumbuhan pekerjaan rata-rata 45.000 posisi per bulan pada paruh kedua tahun 2024.
Jika prediksi ini menjadi kenyataan, itu mungkin akan memiliki dampak signifikan pada pasar keuangan. Para investor mungkin perlu mengevaluasi kembali kinerja aktual ekonomi AS, terutama di bidang pasar tenaga kerja. Sementara itu, Federal Reserve mungkin akan menghadapi tekanan untuk menyesuaikan posisi kebijakan moneternya, bahkan mungkin mempertimbangkan untuk melakukan pemotongan suku bunga yang lebih besar.
Namun, penting untuk dicatat bahwa bahkan setelah revisi data, pasar tenaga kerja AS mungkin tetap relatif kuat. Kuncinya adalah memahami metodologi di balik data ini, dan bagaimana hal itu mempengaruhi persepsi kita tentang keadaan ekonomi yang sebenarnya. Dalam beberapa minggu mendatang, seiring dengan lebih banyak rincian yang dirilis, pasar akan memantau dengan cermat dampak spesifik dari revisi data ini, serta langkah-langkah yang mungkin diambil oleh para pembuat kebijakan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Data benchmark revisi tahunan untuk pekerjaan non-pertanian bulan September yang akan dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menarik perhatian luas di pasar. Beberapa lembaga keuangan memperkirakan bahwa revisi ini dapat menyebabkan data pekerjaan diturunkan secara signifikan, dengan penurunan yang mungkin mencapai antara 550.000 hingga 800.000 posisi. Potensi "pemeriksaan pekerjaan" ini tidak hanya dapat mengguncang kepercayaan pasar terhadap pasar tenaga kerja AS, tetapi juga dapat memiliki dampak mendalam pada kebijakan moneter Federal Reserve.
Para ahli menganalisis bahwa alasan utama mengapa data mungkin mengalami revisi besar-besaran adalah karena ada cacat dalam 'model kelahiran-kematian' yang telah lama digunakan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS). Model ini digunakan untuk memperkirakan jumlah pekerjaan yang diciptakan oleh perusahaan baru, tetapi karena tidak bergantung pada pendaftaran perusahaan atau data pajak yang sebenarnya, melainkan berbasis pada model prediktif, maka mudah untuk secara sistematis melebih-lebihkan pertumbuhan pekerjaan.
Sebagai perbandingan, metode statistik seperti Survei Pekerjaan dan Upah Kuartalan (QCEW) dan Dinamika Pekerjaan Perusahaan (BDM) yang didasarkan pada catatan pembayaran asuransi pengangguran yang sebenarnya oleh perusahaan dianggap lebih dapat diandalkan, dan dipandang sebagai 'standar emas' untuk data pekerjaan. Penelitian Goldman Sachs yang menggabungkan data BED dan informasi dinamika perusahaan berkualitas tinggi menemukan bahwa model BLS kemungkinan akan melebih-lebihkan pertumbuhan pekerjaan rata-rata 45.000 posisi per bulan pada paruh kedua tahun 2024.
Jika prediksi ini menjadi kenyataan, itu mungkin akan memiliki dampak signifikan pada pasar keuangan. Para investor mungkin perlu mengevaluasi kembali kinerja aktual ekonomi AS, terutama di bidang pasar tenaga kerja. Sementara itu, Federal Reserve mungkin akan menghadapi tekanan untuk menyesuaikan posisi kebijakan moneternya, bahkan mungkin mempertimbangkan untuk melakukan pemotongan suku bunga yang lebih besar.
Namun, penting untuk dicatat bahwa bahkan setelah revisi data, pasar tenaga kerja AS mungkin tetap relatif kuat. Kuncinya adalah memahami metodologi di balik data ini, dan bagaimana hal itu mempengaruhi persepsi kita tentang keadaan ekonomi yang sebenarnya. Dalam beberapa minggu mendatang, seiring dengan lebih banyak rincian yang dirilis, pasar akan memantau dengan cermat dampak spesifik dari revisi data ini, serta langkah-langkah yang mungkin diambil oleh para pembuat kebijakan.