Sistem keuangan global sedang mengalami perubahan yang mendalam, beralih dari dominasi dolar tunggal menuju perkembangan multipolar dan multikultural. Perubahan ini berasal dari peningkatan ketegangan antara geopolitik dan sistem moneter dalam beberapa tahun terakhir.
Amerika Serikat menerapkan sanksi terhadap berbagai lembaga keuangan melalui sistem SWIFT dan sistem penyelesaian dolar, yang menyoroti risiko potensial dari ketergantungan berlebihan pada satu sistem mata uang. Sementara itu, perluasan aliansi negara-negara BRICS mendorong diversifikasi penyelesaian perdagangan lintas batas, dengan proporsi penggunaan mata uang lokal dan emas dalam transaksi internasional yang terus meningkat.
Dalam konteks ini, bank sentral di berbagai negara mulai mengeksplorasi kemungkinan mata uang digital (CBDC). Digital Yuan China, proyek Ubin Singapura, dan Euro digital Eropa, semuanya sedang aktif menguji fungsi penyelesaian lintas batas, mempersiapkan untuk sistem keuangan multipolar di masa depan.
Kombinasi RWA (Aset Dunia Nyata) dengan teknologi blockchain dianggap sebagai pendorong penting untuk mempercepat transformasi sistem keuangan ini. Dalam tren makro ini, beberapa infrastruktur keuangan inovatif sedang muncul, yang misinya tidak hanya terbatas pada aspek teknis, tetapi juga secara langsung mengarah pada rekonstruksi tatanan keuangan global.
Infrastruktur keuangan yang baru muncul ini memiliki keunggulan teknis yang signifikan, menyediakan antarmuka untuk sistem keuangan yang multipolar. Arsitektur buku besar mereka tidak hanya mendukung aset yang dihargakan dalam dolar AS, tetapi juga dapat terhubung dengan obligasi dan dana yang dihargakan dalam renminbi, aset yang mematuhi zona euro, serta mata uang pasar berkembang dan produk kredit karbon. Kemampuan adaptasi multi-mata uang ini menjadikannya infrastruktur netral yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai negara dalam proses de-dolarisasi.
Selain itu, infrastruktur inovatif ini juga dilengkapi dengan modul kepatuhan lintas batas, yang dapat menangani perbedaan besar dalam aturan penyelesaian mata uang antara yurisdiksi yang berbeda. Fitur ini memberikan dukungan teknis untuk pengembangan multipolar sistem keuangan global dan diharapkan dapat memainkan peran penting dalam tatanan keuangan internasional di masa depan.
Dengan sistem keuangan global memasuki era multipolar, integrasi RWA dan teknologi blockchain akan terus mendorong inovasi keuangan, memberikan solusi keuangan lintas batas yang lebih fleksibel, aman, dan efisien bagi berbagai negara. Tren ini tidak hanya akan membentuk kembali tatanan keuangan global, tetapi juga dapat membawa dorongan pertumbuhan baru bagi ekonomi dunia.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LostBetweenChains
· 19jam yang lalu
luar biasa啊 dunia kripto juga harus Desentralisasi了
Lihat AsliBalas0
WhaleWatcher
· 19jam yang lalu
Hahaha, apakah hari itu juga akan datang untuk dolar AS?
Lihat AsliBalas0
DaoTherapy
· 19jam yang lalu
Sepanjang hari berbicara, dolar seharusnya sudah pensiun.
Sistem keuangan global sedang mengalami perubahan yang mendalam, beralih dari dominasi dolar tunggal menuju perkembangan multipolar dan multikultural. Perubahan ini berasal dari peningkatan ketegangan antara geopolitik dan sistem moneter dalam beberapa tahun terakhir.
Amerika Serikat menerapkan sanksi terhadap berbagai lembaga keuangan melalui sistem SWIFT dan sistem penyelesaian dolar, yang menyoroti risiko potensial dari ketergantungan berlebihan pada satu sistem mata uang. Sementara itu, perluasan aliansi negara-negara BRICS mendorong diversifikasi penyelesaian perdagangan lintas batas, dengan proporsi penggunaan mata uang lokal dan emas dalam transaksi internasional yang terus meningkat.
Dalam konteks ini, bank sentral di berbagai negara mulai mengeksplorasi kemungkinan mata uang digital (CBDC). Digital Yuan China, proyek Ubin Singapura, dan Euro digital Eropa, semuanya sedang aktif menguji fungsi penyelesaian lintas batas, mempersiapkan untuk sistem keuangan multipolar di masa depan.
Kombinasi RWA (Aset Dunia Nyata) dengan teknologi blockchain dianggap sebagai pendorong penting untuk mempercepat transformasi sistem keuangan ini. Dalam tren makro ini, beberapa infrastruktur keuangan inovatif sedang muncul, yang misinya tidak hanya terbatas pada aspek teknis, tetapi juga secara langsung mengarah pada rekonstruksi tatanan keuangan global.
Infrastruktur keuangan yang baru muncul ini memiliki keunggulan teknis yang signifikan, menyediakan antarmuka untuk sistem keuangan yang multipolar. Arsitektur buku besar mereka tidak hanya mendukung aset yang dihargakan dalam dolar AS, tetapi juga dapat terhubung dengan obligasi dan dana yang dihargakan dalam renminbi, aset yang mematuhi zona euro, serta mata uang pasar berkembang dan produk kredit karbon. Kemampuan adaptasi multi-mata uang ini menjadikannya infrastruktur netral yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai negara dalam proses de-dolarisasi.
Selain itu, infrastruktur inovatif ini juga dilengkapi dengan modul kepatuhan lintas batas, yang dapat menangani perbedaan besar dalam aturan penyelesaian mata uang antara yurisdiksi yang berbeda. Fitur ini memberikan dukungan teknis untuk pengembangan multipolar sistem keuangan global dan diharapkan dapat memainkan peran penting dalam tatanan keuangan internasional di masa depan.
Dengan sistem keuangan global memasuki era multipolar, integrasi RWA dan teknologi blockchain akan terus mendorong inovasi keuangan, memberikan solusi keuangan lintas batas yang lebih fleksibel, aman, dan efisien bagi berbagai negara. Tren ini tidak hanya akan membentuk kembali tatanan keuangan global, tetapi juga dapat membawa dorongan pertumbuhan baru bagi ekonomi dunia.